Cherreads

Chapter 4 - tingkatan

CH 3

Dalam tidurnya, Ruphas

merasakan kehampaan. Ia seperti sedang berdiri di atas permukaan air, namun tidak merasakan basah atau dingin. Ia kebingungan.

"Apa yang terjadi? Kenapa tubuhku terasa ringan? Di mana ini?"

Tiba-tiba, Esensi Qi muncul dari kehampaan, mengalir dan berputar mengelilingi tubuhnya. Ruphas terkejut saat menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan pakaian apapun, namun rasa malu itu segera tergantikan oleh ketakutan ketika Esensi Qi mulai berputar semakin cepat.

Dalam kepanikan, Ruphas mencoba meraih Esensi Qi itu. Seketika, kilatan cahaya yang menyilaukan muncul, telinganya berdenging keras. Ia menutupi mata dengan tangan, namun tetap merasakan ledakan cahaya yang menghancurkan kehampaan.

Saat cahaya itu mereda, pemandangan di sekitarnya berubah total. Langit terbentang luas dan cerah, seperti di bumi. Ia berdiri di atas lautan datar tanpa gelombang, seakan permukaannya adalah cermin raksasa.

"Apa ini? Bagaimana aku bisa berdiri di atas air?"

Ruphas terpaku. Di tengah kebingungan, ia melihat Esensi Qi berkumpul dan terserap ke satu titik di depannya. Dalam sekejap, titik itu membentuk sebuah tata surya—namun hanya terdiri dari satu planet tembus pandang.

"Jangan-jangan... ini yang disebut kakek sebagai Meridian? Tapi kenapa bentuknya seperti tata surya, dan kenapa hanya ada satu planet kosong?"

Ia duduk bersila dan mulai memusatkan perhatian. Mengulurkan tangan, Ruphas mencoba mengendalikan Esensi Qi.

"Berhasil...! Aku benar-benar jenius!"

Tanpa ragu, ia mengarahkan Esensi Qi ke arah planet kosong itu. Ajaibnya, planet tersebut menyerap seluruh Esensi Qi yang ia kendalikan. Tangannya bergerak sendiri, seperti ditarik oleh kekuatan tak terlihat. Esensi Qi di sekitarnya habis tak bersisa, terserap oleh planet itu.

Ruphas memandangi planet itu, dan hatinya bergemuruh.

"Benar... ini adalah proses penyempurnaan inti Meridian! Aku... aku benar-benar telah menjadi seorang kultivator?!"

Tiba-tiba, Ruphas terbangun dari tidurnya. Tubuhnya panas, berkeringat deras, dan napasnya terengah-engah. Penglihatannya kabur, lalu ia memuntahkan darah dari mulutnya.

Itulah awal dari jalannya sebagai seorang kultivator.

Beberapa saat kemudian, seluruh gejala itu lenyap. Tubuh Ruphas terasa lima kali lebih kuat dari sebelumnya.

"Ini... efek dari menaiki Ranah? Kata kakek, ada dua belas tingkatan kultivator menuju keilahian. Tapi... aku sekarang ada di tingkat berapa?"

Di antara sekian banyak Alam, Ruphas tinggal di Alam terlemah. Alam adalah dimensi luas yang terdiri dari banyak semesta. Di dalam tiap semesta terdapat galaksi, dan Ruphas berada di Galaksi Xiesioprotus.

Galaksi ini dikuasai oleh ras Xeridians, sebuah ras tirani yang memperbudak semua makhluk. Namun meski tertindas, setiap makhluk hidup di alam ini masih dapat menapaki 12 tingkatan kultivasi demi mencapai kedewaan:

1. Ranah Pemurnian Tubuh

Fokus: Penguatan fisik dasar.

Tujuan: Membangun fondasi tubuh agar mampu menahan aliran Qi.

Hasil: Otot, tulang, darah, dan organ diperkuat.

Tanda: Kesehatan meningkat drastis, bisa menghancurkan batu dengan tangan kosong.

2. Ranah Penjernihan Qi

Fokus: Menyaring Qi mentah dari alam.

Tujuan: Memurnikan Qi agar tak merusak tubuh.

Hasil: Pembentukan inti energi dasar di dantian.

Tanda: Mampu menggunakan teknik Qi dasar.

3. Ranah Kedalaman Kesadaran

Fokus: Memurnikan pikiran dan memperkuat persepsi.

Tujuan: Meningkatkan refleks, emosi, dan intuisi.

Hasil: Dapat merasakan aura dan niat jahat.

Tanda: Peningkatan kewaspadaan dan intuisi tempur.

4. Ranah Penyatuan Meridian

Fokus: Membuka dan menghubungkan meridian.

Tujuan: Melancarkan aliran Qi ke seluruh tubuh.

Hasil: Kekuatan dan kecepatan meningkat drastis.

Tanda: Tubuh terasa ringan, lincah, dan kuat.

5. Ranah Manifestasi Jiwa

Fokus: Memunculkan wujud jiwa.

Tujuan: Mengendalikan kekuatan spiritual.

Hasil: Jiwa mengambil bentuk nyata seperti avatar atau binatang roh.

Tanda: Mampu menyerang dan bertahan secara spiritual.

6. Ranah Simbiosis Langit

Fokus: Menyatu dengan elemen alam.

Tujuan: Elemen memilih sang kultivator.

Hasil: Dapat mengendalikan elemen dasar.

Tanda: Bisa memanipulasi api, air, angin, tanah, atau petir secara alami.

7. Ranah Lentera Rohani

Fokus: Menyalakan Lentera Jiwa.

Tujuan: Memunculkan teknik khas individu.

Hasil: Teknik yang unik dan tidak dapat ditiru.

Tanda: Muncul kemampuan spesial dari dalam diri.

8. Ranah Peleburan Diri

Fokus: Penyatuan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Tujuan: Respons dan serangan menjadi naluriah.

Hasil: Serangan dan pertahanan terjadi secara refleks.

Tanda: Reaksi super cepat terhadap bahaya.

9. Ranah Nafas Abadi

Fokus: Membentuk inti keabadian.

Tujuan: Menjadi makhluk tahan lama.

Hasil: Tidak perlu makan, tidur, atau bernapas dalam waktu lama.

Tanda: Terlepas dari kebutuhan manusiawi.

10. Ranah Pemutus Takdir

Fokus: Membentuk jalan hidup sendiri.

Tujuan: Melampaui takdir yang sudah tertulis.

Hasil: Mampu menolak ramalan dan menciptakan masa depan.

Tanda: Tidak bisa dilacak oleh kemampuan peramal.

11. Ranah Kehampaan Agung

Fokus: Melebur dengan kehampaan.

Tujuan: Eksistensi yang sulit ditangkap.

Hasil: Dapat menghilang dan berpindah tempat.

Tanda: Cocok untuk ilusi dan dimensi.

12. Ranah keagungan surga

Fokus: Mencapai asal mula Qi dan menciptakan hukum sendiri

Tujuan : Menjadi eksistensi setingkat dengan pencipta dunia.

Hasil : Dapat menciptakan "dunia kecil" dengan aturan sendiri.

Tanda : Mampu melawan banyak musuh sekaligus di dalam wilayah yang ia ciptakan.

Dapat melihat/memerintah suatu mahluk hanya dengan pikiran.

More Chapters