Dimalam yang sunyi itu diadakan rapat penting dirumah besar balai desa. Desa Flungle merayakan menyambut tamu mereka, sekaligus membahas mengenai persedian makanan dimusim dingin tiba.
Storm juga turut hadir didalam rapat itu, kehadirannya begitu dihormati dengan baik.
Terutama para gadis gadis muda nan cantik yang biasanya tidak hadir dalam rapat 2 sebelumnya. Kali ini mereka jauh jauh datang ketempat ini, dan melihat rumor mengenai lelaki tampan yang beredar.
"Uhuk, Uhuk...
"Bisa kita mulai Grizs?"
Hersy mempersilahkan panatua desa Flangle sepuh itu untuk memulai rapatnya.
"Baik kepala desa Hersy!"
Grizs Tiosryes, kakek tua berumur 890 tahun dengan suara seraknya mengangguk paham.
Glizs seorang pria tua setengah rakun, dengan berbagai pengalamannya dalam bertahan hidup dimaa lampau. Saat ini dia begitu dihormati oleh penduduk desa bukan karena usianya saja, tetapi nasihat 2 bijaknya.
"Baik kepada semuanya, bapak, ibu, paman, bibi, kakek, nenek, gadis muda, pemuda sekalian dan tentunya tamu kita semua...
"Tuan Rem Scraster!"
Kakek tua itu menunjuk tamu mereka itu tak lain Rem Scraster, manusia yang entah bagaimana bisa tersesat dihutan ini.
"Prok! Prok!"
Semua orang bertepuk tangan dan bersorak sebagai simbol hangatnya mereka menyambut tamu yang terjadi setiap 500 tahun sekali.
"Terima kasih undangannya pak tua!"
Storm dengan bangga menepuk dadanya sembari duduk santai dikursi tamu, tak lupa bersikap seramah mungkin.
"Kyaaa! Tuan Rem sangatlah tampan sekali?"
"Aku harus berusaha lebih dekat bersamanya!"
Salah satu gadis kucing menatap kagum kepada tuan Rem itu, dia bagaikan seorang pangeran yang tersesat dihutan terlarang ini.
Mungkinkah kisahnya seperti dibuku dongeng?
Menyembunyikan statusnya sebagai pangeran lalu mengajaknya bersama keistana megahnya?
"Kyaaa! Kamu benar, tuan Rem membuatku hampir gila jika menatapnya terlalu lama!"...
Tambah gadis rubah tak kalah pedenya bisa mendaoatkan hati tuan Rem.
"Kalian terlalu percaya diri, tuan Rem seorang manusia...
"Mana bisa ras setengah hewan dapat bersama manusia?"
Shylpy hanya menggelengkan kepalanya melihat semua teman temannya memuja dan memuji tuan Rem.
Berbeda dengan para pemuda desa, mereka menatap tajam kearah tamu manusia yang disambut hangat oleh para penduduk desa.
Jelas mereka marah karena gadis yang mereka sukai semuanya direbut dalam sekejab mata oleh manusia bernama Rem Scraster itu.
"Keparat, hanya karena tampan bukan berarti dia bisa seenak hati mengambil semua gadis desa!"...
Eltypo Ultrysasys, seorang pemuda serigala berdiri tak senang dari balik pepohonan tak jauh dari rumah balai desa.
Semua pemuda lainnya juga mengangguk setuju dengan Eltypo itu. Mereka juga geram dan marah kehadiran manusia itu kedesa ini membuat masalah dengan mereka.
Manusia kurang ajar seperti itu harus dilenyapkan sesegera mungkin. Namun mereka juga sadar, desa Flungle dilarang saling membunuh satu sama lain.
Saat ini mereka semua hanya bisa marah tanpa bisa bertindak membunuh manusia biadap, bajingan yang sudah mengambil hati semua gadis desa Flungle.