Cherreads

Chapter 213 - Diadili dialun alun desa Flungle

Tampak Storm tengah diadili oleh penduduk desa, terutama Shylpy' yang ditunjuk sebagai eksekutor keadilan. Semua penduduk desa menonton pengadilan sederhana itu dengan seksama, bagaimanapun juga manusia adalah ancaman nyata.

Needle Detector, jarum perak berukuran kecil. Shylpy tanpa basa basi segera menancapkan jarum itu ketelapak tangan Storm.

"Arrrh!"

Storm' meringis menahan sedikit perih saat benda kecil tajam itu menancap tepat ditengah telapak tangan kanannya.

Meski sakitnya tak seberapa tapi tetap saja jarum itu seolah memiliki kekuatan misterius. Seharusnya dia tidak menahan perih saat ditancapkan jarum kecil itu, namun kenyataan sebaliknya.

Hening.

Tak ada suara sama sekali selain deru nafas semua penduduk desa Flungle.

"Tidak mungkin? Dia bukanlah penyusup?"...

Shylpy berdiri terpaku apa yang dia lihat, jarum perak itu menunjukkan bahwa manusia itu tidaklah berbahaya.

Seperti apa yang dia takutkan terulang kembali bahkan memusnahkan rasnya.

"Sesuai dugaanku, anak muda itu bukanlah orang jahat!"...

Hersy merasa lega karena dugaan sebelumnya tidaklah salah.

"Siapa namamu anak muda?"

"Rem Scraster, kalian panggil saja aku tuan Rem!"...

Dengan bangga Storm' mengenalkan dirinya dihadapan banyak penduduk desa.

Maklum saja saat ini dia diikat dalam keadaan berdiri disebuah tiang besar, tepat dialun alun desa Flungle.

Maka dengan begitu pastinya Storm akan mudah dikenali oleh banyak orang, terlebih semua ras dari karakter game itu.

"Nama yang aneh?"

Hesry mengelus jenggot tuanya mengangguk paham, sebagai manusia setengah tupai maka dia sangatlah bijaksana.

Pastinya pemuda itu memiliki rahasia yang misterius sekali, terlihat dari wajahnya yang sangat mencurigakan.

"Baiklah tuan Rem, kamu telah dibebaskan dari dugaan penyusup didesa kami!"...

Shylpy segera melepas ikatan belenggu yang membelenggu Rem, tak lupa mengambil kembali jaruk peraknya itu.

Dengan lega Storm akhirnya terbebas dari kecurigaan mereka semua. Lalu dia berucap.

"Jadi namamu Shylpy Dressrys ya? Nama yang unik?"

Storm tertarik dengan nama nama dari dunia game ini yang menurutnya unik dan aneh.

"Ya, itu benar namaku Shlypy Dressrys! Maaf atas sikapku barusan!"...

Gadis kelinci menunduk malu dengan pipi memerah merona.

Sebenarnya Shlypy sudah mengagumi dan terpesona akan ketampanan Rem sejak awal. Namun dikarenkan tugasnya sebagai pemburu desa, dia harus menahan siapa saja yang dianggap penyusup.

Shylpy merasa malu sebab jantungnya berdegup sangatlah kencang sekali.

"Tidak masalah, seharusnya dari awal aku tidak terlihat mencurigakan!"

Storm tak mempermasalahkannya sama sekali malah dia merasa dirinya bersalah atas kecerobohannya sendiri.

Kini kehadirannya disambut hangat oleh penduduk desa, bahkan Storm diberikan penginapan khusus didesa Flungle. Walau tak begitu megah, tetapi itu sudah cukup untuk sekedar beristirahat dikala malam.

More Chapters