Langkah kaki mendekat.
Aku menahan napas.
Aku masih memejamkan mata, menanti rasa sakit—semburan sihir, belenggu rantai yang akan menyeret tubuhku seperti hewan liar atau mungkin pukulan keras di kepala. Apapun itu. Aku bersiap. Tapi tidak ada yang datang.
Yang kurasakan justru... tubuhku diangkat begitu saja. Dengan kasar.
"A—Eh?!" Aku membuka mata tepat saat tubuhku terlempar ke bahu seseorang.
Pandangan jungkir balik, rambutku tergerai ke bawah. Bahu keras. Gaya menggendong seperti karung kentang.
Dia menggendong ku?
"Kaelith!" gerutuku, mencoba memberontak. Tapi cengkeramannya kukuh. Dia tak bicara sepatah kata pun. Tidak melihat ke belakang. Tidak memberi penjelasan. Dia hanya terus melangkah, membawaku menjauh dari Ezric.
"Turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri" aku mencoba memukul punggungnya tapi tak berefek.
Ezric hendak maju, tapi Sylas mengangkat tangan dan berdiri di antara mereka.
