Cherreads

Chapter 118 - Membelai Bara

Segaris luka kini pandai berdandan,

Ia mengenakan senyum sebagai gaun pesta,

Berjalan anggun di pelataran harap untuk sembuh.

Menyapa dengan manis, lalu menari di atas dada.

Kecewa memetik gitar dengan jari lentik,

Mengalunkan lagu seolah pelipur lara,

Tapi nadanya getir.

Memetik urat, memutus rasa.

Sisa-sisa janji kini berkeliaran seperti nyamuk malam. Mengisap darah dari kata-kata manis, menggigit diam di sela kelam, meninggalkan gatal yang tak habis-habis.

Harapan berdiri tegak di jendela, berpura-pura menunggu dengan sabar. Tapi ia tahu, ia suka bercanda, menawarkan cahaya yang mudah pudar.

Rindu juga ikut berpura-pura menjadi kasur empuk. Mengundang untuk rebah, tapi ia berubah menjadi beling yang menyusup, mengoyak punggung tanpa aba-aba.

Sebuah logika kini sibuk mengepel lantai, membersihkan jejak-jejak kebodohan.

Tapi, hati suka membantah, membelai bara.

Menawarkan pelukan dari tangan-tangan pengkhianatan.

Aku berjalan bersama bayangan. Bayangan yang tak pernah memelukku.

Katanya aku terlalu berharap pada awan, yang tak pernah bersedia turun ke pangkuanku.

More Chapters