Cherreads

Chapter 171 - Bab 171

"Keberadaan Dalton masih belum diketahui?" Akainu mengerutkan keningnya.

"Terus tanyakan pada warga, aku yang akan menangani kastilnya."

"Baik, Admiral!" Semua prajurit menjawab dengan serempak.

"Hmm?" Ketika Akainu hendak melanjutkan perjalanannya menuju kastil, tiba-tiba muncul sesosok humanoid bercahaya di depannya. Ketika cahaya itu terkondensasi, King of Knights yang terkenal muncul!

"I-itu?! Itu adalah King of Knights Artoria!"

"Tidak mungkin! Bagaimana dia bisa muncul di sini? Bukankah dia bersama dengan Marshal Blue?" Melihat kemunculan Artoria yang tiba-tiba, para prajurit dengan serempak menunjukkan kepanikan mereka.

Bahkan dengan Admiral Akainu bersama mereka, melawan orang yang mampu mengalahkan Vice Admiral Garp membuat nyali mereka langsung menciut.

"Admiral, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya salah satu prajurit, "Jika Artoria ada di sini, kemungkinan besar anggota Drake Pirates yang lainnya juga ada. Haruskah kita mundur terlebih dahulu?"

"Diam!" Akainu menendang bawahannya sejauh beberapa puluh meter. Entah dia mati atau tidak masih tidak diketahui.

"Prajurit penakut sepertimu tidak dibutuhkan."

Melihat salah satu teman mereka ditendang, yang lainnya langsung menelan ludah. Keinginan untuk mundur kini mereka urungkan.

"Kamu bahkan menyerang bawahanmu sendiri?" Kening Artoria mengerut, "Sungguh, kamu tidak pantas menyandang nama keadilan."

"Hmph! Prajurit penakut sepertinya hanya akan mempengaruhi moral keseluruhan prajurit." Kata Akainu dengan nada menghina.

"Melukainya adalah hal yang tidak perlu." Artoria hanya bisa menggeleng.

"Buronan kriminal sepertimu tidak berhak berkomentar dan mengurusi urusan Marine kita." Dia melanjutkan, "Karena kamu muncul di sini, maka aku akan menangkapmu. Aku ingin melihat seberapa kuat orang yang mampu mengalahkan Vice Admiral Garp."

"Kalau begitu izinkan aku menunjukkan padamu keahlianku." Mengepalkan tangannya, cahaya keemasan mengembun menjadi bentuk pedang tajam. Dalam sekejap mata Excalibur yang legendaris muncul di depan mata semua orang.

"Hmph!" Akainu langsung meninju Artoria dengan tinju magma andalannya. Magma itu langsung meletus dan mengejar Artoria.

Salju yang berserakan di sepanjang jalan langsung menguap akibat serangan Akainu, menunjukkan betapa panasnya serangan magma itu.

Menghadapi serangan lawan, Artoria menebas secara horizontal. Angin berwarna biru pucat itu langsung menghempaskan tinju magma lawan.

"Bagaimana dengan trik yang satu ini." Ditangkis oleh gadis muda itu, Akainu melompat tinggi ke udara lalu melakuakn serangan berkecepatan tinggi.

Gemuru keras layaknya gunung merapi yang meletus terdengar. Puluhan tinju magma Akainu jatuh layaknya hujan meteor!

"Menyerang dengan serangan bersekala besar seperti, pria ini memang sama sekali tidak memikirkan keselamatan bawahannya." Artoria semakin cemberut. "Aku tidak akan membiarkan seranganmu lewat!" Mengangkat Excalibur miliknya, cahaya menyilaukan langsung ditebaskan ke arah tinju meteor itu. Secepat kilat, puluhan tinju meteor itu langsung dihilangkan.

"Merepotkan." Menyaksikan cahaya tajam itu melaju ke arahnya, Akainu menghindar menggunakan Moon Step.

"Dog Biting Crimson Lotus!" Tiba di atas Artoria, Akainu menjatuhkan salah satu teknik terkuatnya.

Serangan magma itu membentuk kepala anjing yang garang, ingin menggigit pedang Excalibur milik Artoria.

Menurut Akainu, sebagian besar kekuatan lawan pasti berpusat pada pedang yang dia gunakan, jadi prioritasnya sekarang yaitu menghancurkan Excalibur itu.

Membaca pemikiran Akainu, Artoria tersenyum tipis. Mengangkat pedangnya dengan penuh percaya diri, dia menusukkannya tepat ke kepala anjing magma itu.

Melihat serangannya berhasil menggigit pedang lawan, Akainu senang, tapi kegembiraan itu segera digantikan dengan rasa sakit. Buru-buru Akainu mengelak ke samping untuk menghindari cidera yang tidak diinginkan. Meskipun reaksinya cepat, tapi lengannya berhasil tergores dan menumpahkan darah.

"Tanpa Armament Haki kamu berhasil melukaiku. Pedangmu pasti sangat spesial." Kata Akainu dengan ekspresi serius, "Kalau begitu mari kita lihat apakah pedangmu masih bisa menahan serangan ini!"

"Meteor Volcano!" Teriak Akainu.

-----

read chapter 235 on;

patréon.com/mizuki77

More Chapters