"Benarkah? Marshal Blue telah menginjakkan kaki di pulau bersama dengan Nico Robin?" Di dalam kantor, Crocodile berbicara dengan bawahannya lewat Den Den Mushi.
'Aku tidak pernah menyangka mereka akan datang begitu cepat.' Gumamnya.
"Ya, saya menyaksikannya dengan mata kepala saya sendiri. Golden Hind telah berlabuh di dermaga baru-baru ini." Pekerja Baroque Works menjelaskan, "Setelah sampai di pulau, mereka berpencar, ada yang berjalan sendiri dan ada juga yang berjalan secara berkelompok. Adapun Marshal Blue, dia pergi jalan-jalan bersama dengan salah satu kekasihnya."
"Ada satu lagi, saya melihat Mihawk turun dari kapal mereka."
"Dracule Mihawk? Bagaimana orang itu terlibat dengan Blue Planet?" Mendengar ini kening Crocodile mengerut.
Menghisap cerutunya, Crocodile berkata sembari menghembuskan asap tebal, "Beri tahu aku lokasi spesifik mereka, setelah itu kamu bebas. Tidak perlu memata-matai karena ada kemungkinan besar mereka menemukanmu."
"Baik, pak!"
Crocodile langsung menutup telepon, 'Nampaknya aku perlu bertemu dengannya di tempat yang tersembunyi.' Sebenarnya dia ingin langsung menyambut Marshal Blue, tapi kebetulan salah satu Admiral datang ke Arabasta. Admiral itu adalah Kuzan.
Meskipun dia tidak takut dengan Kuzan, tapi dia tidak ingin status Shichibukainya dicabut karena pertemuan dan kerjasamanya dengan Drake Pirates.
'Mengapa kamu datang ke Arabasta? Baroque Works bekerja secara diam-diam, tidak mungkin dia datang karena Baroque Works, kan? Ada juga Mihawk.' Crocodile terus bertanya-tanya, tapi pada akhirnya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Prioritas utamanya sekarang yaitu menemui Marshal Blue.
Di tempat lain.
"Dracule Mihawk? Mengapa kamu ada di sini?" Admiral Kuzan yang berada di restoran dikejutkan oleh kedatangan tamu tak diundang, selain itu dia penasaran dengan perban yang membalut dada pria itu.
"Agak aneh melihatmu memakai perban. Apakah The Strongest Swordman in the World telah terluka?" Kuzan mendekat dan duduk di sebelah Mihawk.
"Aku tidak lagi memegang gelar itu." Mihawk menyeka mulutnya dengan serbet sambil menjawab dengan tenang.
"?" Kening Kuzan mengerut, "Apakah kamu sedang bercanda? Aku tahu seberapa kuat kamu. Di masa depan mungkin, tapi sekarang nampaknya mustahil dirimu dikalahkan."
"Bagaimana jika aku berkata bahwa aku dikalahkan oleh salah satu anggota Blue Planet? Maukah kamu mempercayainya?"
"Blue Planet?" Mendengar nama itu, Kuzan menjadi serius. Omong-omong, alasan mengapa dia datang ke sini karena dia mendengar bahwa Nico Robin bersama dengan Marshal blue.
Sebagai orang yang pernah melepaskan Robin, Kuzan ingin menemui dan berbicara dengannya. Jika Robin benar-benar bergabung dengan Drake Pirates, dia tahu bahwa kesempatan untuk menemuinya akan sangat susah. Lagipula Drake Pirates tidak mudah dihadapi.
"Aku tidak menyangka bahwa ada pendekar pedang dari Blue Planet yang bisa mengalahkanmu. Ini sangat merepotkan." Kuzan menggaruk kepalanya.
"Aku penasaran, siapa yang berhasil mengalahkanmu? Apakah orang itu Artoria?"
"Tidak." Mihawk menggeleng, "Artoria memang pendekar pedang yang kuat, tapi aku tidak berduel dengannya."
"Jadi siapa?"
"Coba tebak."
"Pendekar pedang... Tidak mungkin, apakah orang yang mengalahkanmu Miyamoto Musashi?" Berpikir sejenak, Kuzan akhirnya mengingat pendekar pedang lain yang berada di kapal Drake Pirates.
Mencabut pedangnya, Mihawk menaruhnya di atas meja.
"Pedangmu?!" Melihat Yoru yang telah patah, Kuzan membelalakkan matanya.
"Aku tidak tahu apa alasanmu datang ke Arabasta, tapi jika itu karena Marshal Blue, sebaiknya pikirkan kembali." Berdiri, Mihawk keluar dengan langkah tenang.
-----
read chapter 232 on;
patréon.com/mizuki77