"Apa ini!?" Semua orang heran.
Semua orang heran dengan apa yang sedang terjadi. Mereka bingung karena tidak tahu bencana apa yang sedang melanda ini.
Bos lamaku saat magang, merasa kesal dengan semua kejadian ini. Dia marah pada keadaan yang sedang dialami.
"Aku tidak ada waktu bermain-main dengan ini!"
Bos lama ku mengklik tombol "Tidak" dan ternyata hal yang tidak terduga terjadi. Bos lamaku tiba-tiba tewas seketika. Kepalanya hancur dan cucuran darah keluar dari badannya.
"Tidakkk.... Tidakkk...."
"Ahhh...." Semua orang berteriak histeris.
Mereka panik dan ketakutan, setelah melihat Boss lamaku yang tewas dengan keadaan yang mengenaskan.
"Jendela System, Gate (gerbang), tidak salah lagi, ini seperti yang ada di novel itu. Jika itu benar, maka..." Aku mengingat kejadian ini sama percis seperti Novel yang aku baca.
Tidak lama setelah itu, muncul monster mengerikan dari gate. Makhluk tinggi besar berwarna hijau, dengan taring dan cakar yang tajam membawa sebongkah gada yang terbuat dari kayu yang keras. Monster itu adalah Buto Ijo.
"Lihat semua! Ada Buto Ijo keluar dari portal itu!" Seseorang menunjuk kearah datangnya Buto Ijo.
Bersama dengan monster-monster kecil seperti goblin, Buto Ijo itu menyerang dan menghancurkan apapun yang menghalanginya.
Ada sekitar 20 Goblin dan 3 Buto Ijo yang muncul dari gate itu. Para warga sipil di serang oleh para monster, mereka tidak segan untuk membunuh.
Crack...
Slash....
Suara serangan itu ternyata dari manager Arya, yang mencoba melawan para monster mengerikan itu.
"Semuanya, dengarkan aku! Apapun yang terjadi, jangan mengklik tombol "Tidak" kecuali jika kalian ingin mati. Segara klik tombol "Ya" dan bantu aku membunuh para monster ini!"
Semua orang yang ada disini mengklik tombol "Ya", begitu juga denganku. Kemudian, kami semua mengambil benda apapun yang bisa kami dapatkan untuk membantu manager Arya mengalahkan para monster itu.
"Serang!" Manager Arya menyuruh semuanya untuk menyerang.
"Haaaa....." Semua orang terbakar semangatnya.
Satu persatu dari kami berhasil mengalahkan para Goblin itu. Disaat kami semua melawan para goblin, manager Arya tengah sibuk untuk mengalahkan Buto Ijo. Dia bertarung dengan Buto Ijo menggunakan sebuah pedang hitam, yang tidak aku ketahui dia dapatkan dari mana.
Akhirnya satu Buto Ijo berhasil dikalahkan oleh manager Arya. Dia berhasil memotong satu tangan dari monster itu dan menancapkan pedangnya di leher sang Buto Ijo. Para Goblin yang semula berjumlah 50 sekarang hanya tersisa 9 dan 2 Buto Ijo lagi yang harus kami semua kalahkan.
Walau jumlah kami lebih banyak. Namun, kami semua kesulitan melawan 2 Buto Ijo itu ditambah dengan sisa-sisa pasukan Goblin.
"Mereka banyak sekali!"
"Bagaimana mungkin kita mengalahkan semuanya?"
"Kau benar, apalagi dengan monster besar itu!"
Semua orang terlihat sudah hampir putus asa. Mereka tidak yakin bisa mengalahkan semua monster-monster itu. Walau begitu, mereka masih tetap bertarung karena mereka tahu jika menyerah mereka akan mati dibunuh oleh para pasukan Goblin.
Disaat harapan sudah mulai sirna, sebuah cahaya selalu datang menunjukan keagungannya. Diatas langit dengan sinar yang terang seperti matahari, terdapat sesosok makhluk berwujud seperti manusia. Dia terbang dengan sayap putih yang membentang layaknya malaikat, dengan memakai baju zirah emas.
Apakah dia musuh lainnya yang siap menyerang kami semua? Itu yang aku khawatirkan. Kami semua menatap kearahnya, ntah apa yang akan dia lakukan pada kami.
"Siapa itu?"
"Apa dia seorang Dewi yang akan membantu kita?" Para warga terheran-heran.
Dia mulai mengumpulkan energi-nya, kelihatannya dia bersiap untuk menyerang. Luapan energi itu berkumpul membentuk sebuah bola yang bersinar.
"Semuanya, lari dari sini!" Teriak Manager Arya.
Dia melemparkan energi berbentuk bolanya itu ke arah para monster, dan seketika para monster itu musnah dan menghilang seutuhnya.
Saat tidak ada lagi monster dan gate mulai menghilang, sesosok misterius itu pergi dengan cepat, kecepatannya itu seperti sebuah jet tempur yang sedang berada di medan perang.
----------------
QUEST BERHASIL DISELESAIKAN.
SELAMAT ANDA MENDAPATKAN HADIAH KEHIDUPAN.
------------------------------------------------------------
"Akhirnya, semua monster itu berhasil dikalahkan. Huh, pertarungan ini cukup melelahkan juga, aku berhasil membunuh beberapa Goblin tadi, kukira aku akan mati." Aku senang karena pertarungannya berakhir.
Tidak lama setelah nya, para tentara datang dan membantu mengevakuasi warga sekitar ke tempat yang aman. Mereka membawa para warga dengan menggunakan beberapa mobil evakuasi yang dibawanya.
"Dari mana saja kalian!? sudah hampir 3 jam kami semua disini bertarung melawan para monster itu!" Manager Arya marah pada para tentara yang datang terlambat.
"Maaf kan kami pak. Tapi, tidak hanya tempat ini saja yang di serang oleh para monster." Jawab Pimpinan Tentara.
"Apa maksudmu?"
"Gerbang atau yang disebut Gate misterius itu muncul di berbagai tempat seperti kota dan perkampungan. Bahkan informasi baru yang kami peroleh, bukan hanya di Nusantara saja yang terkena bencana mengerikan ini. Tapi, diseluruh negeri."
"Apa!? Jadi, bencana ini terjadi diseluruh dunia?"
"Benar pak, banyak orang yang tewas. Selain itu, ada beberapa monster yang belum menghilang setelah gate itu menghilang. Para monster itu bersembunyi di hutan, lautan, pegunungan dan tempat lain yang sulit dijangkau manusia. Sewaktu-waktu monster itu akan menyerang kembali."
"Lalu bagaimana cara kalian menghentikan para monster itu? Kita bahkan tidak tahu apakah gate itu akan muncul kembali atau tidak!?" Tanyaku pada pimpinan tentara.
"Tidak hanya bangunan yang hancur, tapi ekonomi dan pemerintahan di seluruh dunia pun terancam hancur. Kita tidak mengetahui sampai kapan bencana ini berakhir. Oleh karena itu, lakukanlah apapun yang menurut kalian semua baik (Menepuk pundak manager Arya). Yang terluka silahkan masuk ke mobil nomor 1 dan sisanya masuk ke mobil 2 dan 3!" Teriak pimpinan tentara.
Para tentara itu mengevakuasi kami semua dan membawa kami ke tempat yang aman. Aku dan semuanya masuk kedalam mobil evakuasi, dan kami berharap agar bencana ini cepat berakhir.
Saat di tengah perjalanan, aku melihat kota yang porak-poranda. Bangunan hancur dan kebakaran terjadi dimana-mana. Aku sedih melihat kejadian ini. Di dalam mobil evakuasi, banyak orang-orang yang pasrah dan menangis karena bencana menyeramkan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Kesedihan, ketakutan, rasa bersalah, kekecewaan, semua penderitaan itu terkumpul pada benak kami semua. Kami takut akan hal apa lagi yang akan menimpa kami di hari-hari berikutnya.
Akhirnya, kami sampai di pos evakuasi. Disini ramai sekali warga. Banyak orang terluka dan di obati disini. Sebagian lainnya, beristirahat untuk menghilangkan stres dan trauma.
Saat aku sedang beristirahat di pos evakuasi, manager Arya datang menghampiriku dengan membawa sebotol air minum dan memberikannya padaku.
"Jay, ambil ini." Manager Arya memberiku minuman.
"Terimakasih, pak."
"Apa kau takut?"
"Tentu saja, siapa yang tidak takut merasakan bencana menyeramkan ini. Mungkin, dunia ini akan berakhir."
"Kau benar, setidaknya tetaplah berusaha untuk bertahan hidup."
"(Mengangguk)"
"Apa kau memiliki keluarga?"
"Tidak. Ibuku meninggal 5 tahun lalu, dan aku tidak pernah mengenal siapa ayahku. Dia pergi meninggalkan kami saat aku masih kecil. Apa kau tidak mengkhawatirkan keluargamu pak?"
"Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan. Sekarang aku hidup untuk diriku sendiri."
"Maaf pak, aku turut berduka."
Kulihat siaran berita tentang bencana ini di Televisi yang ada dihadapanku. Aku mendengar semua yang dibawakan oleh reporter. Ternyata, hal buruk lainnya muncul.
Reporter : "Pemirsa, kami melaporkan bahwa ada sesuatu misterius seperti sebuah menara menjulang tinggi sampai menembus langit muncul di Trowulan. Tidak hanya satu, tetapi ada 5 menara yang disebut Dungeon ini tersebar di 5 kepulauan besar Nusantara. Diantaranya Dungeon ini muncul di Suwarnadwipa, Jawadwipa, Borneo, Celebes dan juga Janggi. Kami juga mendapatkan informasi, kalau Dungeon ini berjumlah 72 bangunan yang tersebar di seluruh dunia dengan 5 Dungeon berada diNusantara."
"(Dalam hati) Ini, tidak salah lagi! Semua kejadian ini sama seperti apa yang terulis di novel itu. Jendela System, Gate, Monster dan Dungeon. Semuanya ada didalam novel fantasi yang sering aku baca itu. Kalau semua itu ada, maka para manusia seperti kami adalah seorang Players!?" Aku mengingat kejadian yang sama seperti di novel.
Dungeon adalah tempat untuk seorang players menaikan level. Semakin tinggi level yang didapat, maka akan semakin kuat juga players itu. Semua orang disini sepertinya belum mengetahui tentang System yang muncul ini. Tapi, cepat atau lambat orang-orang ini akan tahu. Mereka akan berusaha menjadi yang terkuat dengan melakukan Leveling di Dungeon.
"Ada yang salah Jay?"
"Maaf Pak, aku sedikit melamun tadi."
"Beristirahatlah, itu akan membantu mu. Oh ya, mulai sekarang berhentilah memanggilku Pak. Aku bukan lagi atasanmu." Manager Arya pergi.
---------------
[2 JAM] MENUJU QUEST BARU, SIAPKAN DIRI ANDA UNTUK MENYELESAIKAN QUEST.
------------------------------------------------------------
---------------
ANDA SEORANG PLAYERS
UCAPKAN "STATUS OPEN" UNTUK MELIHAT JENDELA STATUS ANDA
----------------------------------------------------------
"Apa ini? Jendela itu muncul lagi!" Semua orang yang berada di pos panik.
Beberapa saat setelah mengalahkan para monster, Quest baru muncul kembali. Sepertinya, monster-monster itu akan muncul kembali.
Mereka hanya punya waktu 2 jam untuk memulihkan stamina dan mental mereka masing-masing. Dan setelah 2 jam, kita tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya.
"S T A T U S O P E N! Sudah aku duga, ini akan terjadi!"
----------------------
NAMA : JAYA KUSUMA LEVEL : 3
JOB : NULL RANK : E
TITTLE : NULL RACE : HUMAN
HP : 300
MP : 20
------------------------------------------------------------
"Ini adalah jendela Statusku. Aku memiliki level 3, mungkin ini karena aku berhasil membunuh beberapa Goblin di gate pertama. Kurasa stats ini cukup bagus untuk awal-awal permainan. Karena jika memang ini kejadian yang sama seperti di novel itu, maka masih panjang perjalanan yang akan aku mainkan dengan system ini dan tentu saja mulai sekarang tidak ada lagi kehidupan normal!"
.
.
.
To Be Continued