Melihat Hypnos-T diserang oleh gerombolan Zombie, Eddie memutuskan untuk pergi... tapi ketika dia hendak berbalik, dia mendengar hembusan angin kencang dari belakang.
Dengan cepat dia berguling ke arah depan untuk menghindari serangan Hypnos-T tersebut.
Serangan Hypnos-T semakin cepat setiap kali dia ber-evolusi. Bahkan sebelum Eddie selesai berguling, bajingan itu telah meluncurkan serangannya yang lain!
Berkonsentrasi, Eddie mengaktifkan mode 'bullet time' (slow motion). Kali ini dia akan habis-habisan melawan Tyrant itu!
*Boom!*
Cakar Hypnos-T menghancurkan dinding beton, semua batang baja yang digunakan sebagai penobang langsung terbelah!
Untungnya Eddie berhasil menghindari serangan itu, jika tidak, dia pasti akan terluka parah!
Menemukan kesempatan emas, Eddie bergerak zig zag dengan cepat lalu meninju jantung lawan!
*Bang!*
*Bang!*
*Bang!*
Setiap pukulan menghasilan suara tumpul, dan Eddie merasakan tinjunya seperti telah menghantap pelat baja!
Hypnos-T yang dipukul di bagian jantung meraung marah dan meluncurkan serangan yang lebih ganas.
Setiap serangannya membuat angin menderu dengan keras. Eddie tidak ingin merasakan serangan itu, dia menjadi lebih berkonsentrasi untuk dapat menghindarinya.
*Bite!*
"Sial!" Eddie menggertakkan giginya ketika lehernya hampir tergigit oleh gigi tajam monster itu. Baru saja Tyrant itu merubah taktiknya, dan ini hampir saja mambuat Eddie tergigit!
Pada saat ini, Ada Wong yang ada tinggi di atas menembakkan senapan snipernya. Peluru itu langsung menghancurkan paha Tyrant Hypnos-T!
Tyrant yang terkena peluru itu mulai terhuyung-huyung. Hal ini memberi Eddie waktu untuk melancarkan serangannya.
Bersembunyi di dalam asap, Eddie bergerak cepat ke arah belakang punggung Hypnos-T. Tangannya meraih rahang lawan lalu membukanya dengan paksa!
"Makan ini, sialan!" Eddie mengeluarkan sebuah granat lalu memasukkannya secara paksa ke dalam mulut Tyrant itu.
*Boom!*
Setelah Eddie berlari menjauh, terjadi suara ledakan yang teredam. Bom itu meledak di dalam mulut Tyrant!
"!@#!@$!!!"
Monster itu menggeram dengan suara yang tidak jelas. Jelas sekali rahangnya yang telah hancur membuatnya tidak dapat berbicara.
Jatuh ke dalam lututnya, Tyrant itu memegangi rahangnya yang bercucuran dengan darah.
Memanfaatkan hal ini, Eddie mengencangkan otot lengang kanannya, kemudian dia memberikan pukulan "100%" tepat ke wajah monster itu.
*Bang!*
"@_#-#+@$$!!!"
Kepala monster itu terpelanting ke arah belakang, dan wajahnya langsung menjadi cekung akibat pukulan itu!
Mengeluarkan granat yang lain, Eddie menggenggam erat granat itu lalu meninjukannya ke kepala Tyrant untuk yang kedua kalinya. Setelah granat itu tersangkut di dalam kepala lawan, Eddie salto ke arah belakang.
*Boom!*
Suara ledakan lain terdengar. Untuk mencegah monster itu bermutasi sekali lagi, Eddie memutuskan untuk membakar mayat lawan dengan granat api!
Di kejauhan, Ada Wong memberikan tembakan lain kepada Tyrant itu. Tapi anehnya, meskipun kepalanya telah hancur, Tyrant itu masih mencoba berdiri, bahkan saat tubuhnya masih terbakar oleh api!
Mengeluarkan pistol elektromagnetiknya, Eddie membidik jantung lawan. *Bang!*, dengan suara tembakan keras, peluru itu langsung menembus jantung lawan dan membuatnya terjatuh ke tanah.
Kepala dan Jantung lawan adalah sumber kehidupan monster itu. Jika kepalanya saja yang di penggal, maka dia akan tetap hidup, begitu juga sebaliknya.
*Zap, zap, zap!*
Turun dari atas, Ada Wong mendarat dengan gerakan anggun.
"Tyrant itu sangat kuat, kan? Seharusnya data dan mayatnya dapat membantu penelitian anda. Bukankah sudah aku katakan sebelumnya, data yang akan anda dapatkan sungguh menarik." Kata Ada Wong sambil tersenyum, dia berjalan ke arah Eddie sambil merapikan rambut dan pakaiannya.
"Ya, datanya akan sangat bermanfaat. Yang perlu kulakukan tak lain mempelajarinya nanti ketika sudah kembali." Eddie mengangguk.
"Tentu. Mari pergi." Ada Wong melambaikan tangannya, sekarang dialah yang memimpin jalan.
Ketika Eddie dan Ada Wong sampai di tepi bandara, Eddie melihat Yamata menyerang prajurit artifisial Umbrella. Serangan itu langsung merubah tubuh lawan menjadi cairan yang aneh.
"Ada, setelah misi ini, maukah kamu tinggal dan membantuku?" Eddie tertawa.
Ada Wong terdiam, lalu dia tersenyum. "Aku adalah wanita dengan banyak musuh, tidakkah kamu takut musuh-musuhku akan menghancurkanmu? Bukankah Jill sudah cukup untukmu?"
"Jill memang istri yang baik, tapi aku juga membutuhkanmu. Selain itu, aku tidak khawatir dengan musuh-musuh itu, sudah sewajarnya bagi suami untuk melindungi istri, kan?" Eddie menepuk dadanya, mencoba memberi tahu Ada Wong bahwa dirinya adalah pria jantan.
Ada Wong tersenyum menawan. "Baiklah, tapi sebelum itu aku perlu berurusan dengan Shen Ya. Beraninya mereka berkonspirasi terhadapku, mereka pikir mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau setelah membunuhku?" Kata Ada Wong dengan suara dingin.
"Apakah kamu perlu bantuanku?" Tanya Eddie.
"Aku akan mengurus urusanku sendiri. Tapi kamu dapat membawa koper-koperku jika kamu mau." Ada tersenyum.
Setelah mengobrol singkat, keduanya datang ke landasan untuk membantu Yamata, Claire dan lainnya.
Di dalam helikopter, situasi Eddie menjadi seditik tidak stabil, dan dia terlihat linglung.
Setelah melawan Tyrant itu dua kali, energinya telah terkuras banyak, dan energi itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara selnya dan virus yang dia gunakan.
Melirik sekilas, Ada Wong tahu apa yang terjadi kepada Eddie. "Pergi ke arah utara, kita akan kembali ke kapal pesiar. Kamu, siapa namamu?"
"Namaku Ark." Kata pria yang menerbangkan pesawat itu.
"Anda perlu membawa kami ke kapal pesiar, setelah itu anda dapat pergi ke Eropa sendiri. Bahan bakar kapal cukup bagimu untuk pergi ke sana."
Setelah pesawat sampai di kapal pesiar, Ada Wong membantu Eddie keluar dari helikopter untuk perawatan khusus.
Di sisi lain Yamata mulai mengemudikan kapal tersebut menjauh dari pulau Sheena.
Di kejauhan, suara ledakan hebat terdengar dari arah pulau Sheena.
-----
read chapter 583 on;
patréon.com/mizuki77