Bumi ini Berlapis dengan pembatas gerbang yang tidak bisa sembarangan di tembus, masih ada lautan di bawah daratan, dan masih ada daratan di bawah lautan, ada tempat yang mirip tapi sejujurnya sangat berbeda. ruang bumi yang di tempati makhluk hidup, tanpa tahu bahwa di ruang lain ada kehidupan yang sama dengan mereka. semua itu seolah hanya menjadi mitos, dan cerita seru di perbincangan, orang-orang menyebut ruang itu sebagai dimensi.
Banyak yang berpikir untuk menciptakan mesin waktu, karna ada cerita orang yang berhasil pergi ke masa lalu ataupun masa depan. pada akhirnya, orang yang mengaku itu hilang tanpa kejelasan. orang-orang percaya, bahwa dia telah melakukan perjalanan lagi untuk melintasi waktu.
Orang-orang yang entah merasa beruntung atau tidak, di beri kesempatan oleh tuhan untuk melakukan perjalanan di luar nalar, tapi mereka tidak tahu, bahwa mereka sama sekali tidak pergi ke masa depan ataupun masa lalu, mereka telah masuk ke dimensi yang berbeda. mereka sibuk mencari orang yang mereka kenal tapi tidak bertemu satupun, pada akhirnya mereka hanya sendirian, dan terus melakukan perjalanan untuk menemukan tempat yang ternyaman.
di suatu dimensi mungkin peradaban sudah sangat amat moderen, tapi di dimensi lainnya bisa saja belum, orang yang di suatu dimensi saling mengenal, tapi di dimensi lainnya bisa saja tidak, melakukan perjalanan melintasi banyak dimensi sama saja bunuh diri, tekanan arus ruang dan waktu yang kuat, akan menghancurkan tubuh secara perlahan.
Kini mereka kembali duduk berkumpul, fajar telah menyingsing, seharusnya mereka telah kembali melakukan perjalanan, tapi malah tertahan disini dan harus melakukan permainan aneh yang entah apalagi itu.
"Kalian tenang saja, tidak ada ruginya mengikutiku. kalian bisa saja keluar sekarang, tapi apa kalian tahu semua jalan telah di blokir, aku bisa memandu kalian untuk lebih mudah menuju tempat berikutnya, tentu saja dengan syarat!"
Peri kecil itu menjentikkan jari dan muncul sebuah dadu raksasa di sana, pada setiap bilik dadu ada wajah mereka berenam, kecuali Nataly dan Andrew. dadu itu kemudian berputar secara acak, menampilkan wajah mereka secara bergiliran, pada akhrirnya berhenti saat memunculkan wajah Liza, dia terlihat mendengus dengan malas.
"Apa tidak bisa diganti, aku cukup khawatir karna Liza adalah yang paling buruk dalam pelajaran di sekolah maupun universitas." ujar luna namun peri itu langsung menggeleng, kembali menjentikkan jarinya kemudia dia dan Liza menghilang dari sana.
"Semoga semuanya berjalan baik!"
Kini Liza tiba-tiba sampai di sebuah tempat yang cukup familiar. "Neraka!" tidak, lebih tepatnya tiruan neraka, kenapa peri itu suka sekali menyiksa orang.
Liza mengeluh saat satu persatu kejadian buruk yang menimpanya semasa di neraka muncul di hadapannya. "Ada lima pertanyaan, setiap pertanyaan yang benar, akan menghilangkan satu kenangan buruk dari lima yang di tampilkan, pastikan semua jawaban benar, karna jika tidak kamu akan selamanya disini bersama kenangan buruk yang tertinggal!" Liza perlahan mulai memberanikan diri membuka matanya, iblis tingkat rendah yang sedang di hukum cambuk di hadapannya, tapi itu adalah sahabatnya, Ellie.
"Menjijikan!" satu kata yang langsung terucap dari bibirnya. dia masih ingat bagaimana dia dulu menyelamatkan Ellie tadi gadis itu justru menghianatinya.
"Fokuslah!" sebuah suara menggema disana Liza melihat ke sekeliling mencari sumber suara.
"Kita akan mulai dengan pertanyaan pertama."